07:12:00

TATA CARA DZIKIR DAN DOA MEMOHON PERLINDUNGANDARI MARABAHAYA

Zikir adalah sesuatu kekuatan yg terdahsyat sehingga bisa melindungi kita dari marabahaya. Di antaranya adalah sebagai mana disebutkan dalam beberapa hadis berikut.

alt zikir mohon perlindungan dari marabahaya

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram.”
(QS. al-Ra’d [13]: 28)
Besarnya kebutuhan manusia terhadap rasa aman dan tenteram menunjukkan betapa besar peran dzikir bagi manusia. Sebab penawar jiwa yang paling utama aأَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi dalah dzikir kepada Allah, sebagaimana yang Allah sebutkan dalam ayat di atas.
Dalam sebuah hadis disebutkan, suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkumpul bersama para sahabat. Lalu beliau bersabda,
 أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بـِخَيرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِندَ مَلِيكِكُم وَأَرْفَعِها فِي دَرَجَاتِكُم وَخَيرٍ لَكُمْ مِن إنفَاقِ الذَهَبِ وَالفِضَّةِ، وَخَيرٍ لَكُمْ مِن أنْ تَلْقَوا عَدُوَكُم فَيَضرِبُ أَعْنَاقَكُم وَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُم قَالُوا: بَلَى يارَسُولَ اللهِ قَالَ: ذِكْرُ اللهِ. 
“Maukah kamu aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Rajamu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu daripada berinfak dengan emas atau perak, dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?” Serempak para sahabat berkata, “Mau, wahai Rasulullah!” Beliau pun bersabda, “Dzikir kepada Allah.”  (HR at-Tirmidzi)1
Hadits di atas tidaklah berarti meremehkan amalan jihad di jalan Allah ataupun amal-amal saleh selain dzikir. Tetapi, Rasulullah hanya menunjukkan betapa dzikir merupakan asas yang sangat urgen penuh dengan keutamaan.

Perintah Untuk Memohon Perlindungan dari Musibah dan Takdir Buruk

Memang benar, setiap ujian dan musibah adalah rahasia takdir yang telah Allah gariskan semenjak zaman azali, bahkan ujian merupakan wasilah bagi seorang mukmin untuk mengasah serta meningkatkan keimanan. Tidak ada satu makhlukpun yang mengetahui apa yang akan menimpanya esok hari. Walaupun demikian, bukan berarti kita dilarang untuk berlindung dari musibah dan takdir buruk. Bahkan syariat Islam yang penuh hikmah ini memerintahkan kepada umatnya agar senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari berbagai musibah serta dari takdir yang buruk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ.
“Berlindunglah kalian kepada Allah dari kerasnya musibah, turunnya kesengsaraan yang terus menerus, buruknya qadha serta kesenangan musuh atas musibah yang menimpa kalian.” (HR. Bukhari: 6616)
Dzikir Dan Doa Memohon Perlindungan dari Bahaya
Dari sekian banyak dzikir yang penuh dengan keutamaan ini, ada sebagian dzikir yang Allah jadikan wasilah bagi hambanya untuk berlindung dari berbagai bahaya dan musibah. Di antaranya adalah sebagai mana disebutkan dalam beberapa hadis berikut:
1. Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang menyaksikan orang yang terkena musibah, kemudian mengatakan:
اَلْـحَمْدُ للهِ الَّذِي عَافَانِي مِـمَّا ابْتَلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِـمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً
(segala puji bagi Allah yang telah menghindarkanku dari musibah yang menimpamu, serta memberikan kelebihan kepadaku atas sekian banyak ciptaan-Nya), niscaya Allah akan menghindarkannya dari musibah tersebut sepanjang hayatnya, walau bagaimanapun keadaannya” (HR. Tirmidzi: 3431 dan Ibnu Majah: 3898)2
2. Dari Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu mengatakan, ‘Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Barang siapa yang mengatakan
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) sebanyak tiga kali, niscaya tidak akan ada sesuatu pun yang memudharatkannya” (HR. Abu Daud: 5088, dan Tirmidzi: 3388)3
3. Dari Khaulah binti Hakim, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang singgah di sebuah tempat kemudian ia mengatakan,
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
(Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan-Nya) niscaya tidak akan ada yang memudharatkannya” (HR. Tirmidzi: 3437, dan An Nasai: 5433)
4. Dari Sa’ad bin Abi Waqash mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Doa yang dipanjatkan oleh Dzun Nun (Nabi Yunus) ‘alaihissalaam tatkala berada di dalam perut ikan besar adalah:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِـمِينَ
(Ya Allah,Tiada yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya saya adalah termasuk orang-orang yang zhalim)4. Tidaklah seorang muslim terkena musibah kemudian berdoa dengannya, melainkan Allah akan akan mengabulkan keinginannya” (HR. Tirmidzi: 3505)5
Allah abadikan  kisah Nabi Yunus ‘alahissalaam di dalam Al Quran Surat Ash Shoffat ayat 143-144 :
فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Maka jika sekiranya dia (Yunus) tidak termasuk orang-orang yang banyak berdzikir (bertasbih) kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.” (QS. Shafat: 143)
5. Dari Abdullah bin Hubaib mengatakan:
خَرَجْنَا فِي لَيلَةِ مَطَرٍ وَظُلْمَةٍ شَدِيدَةٍ نَطْلُبُ النَبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ لِيُصَلِّيَ لَنَا ، فَأَدرَكْنَاه فَقَالَ : قُلْ ، فَلَمْ أَقُلْ شَيئًا ، ثُمَّ قَالَ: قُلْ ، فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ، ثُمَّ قَالَ : قُلْ ، فَقُلْتُ : يَارَسُولَ اللهِ مَا أَقُولُ ؟ قَالَ : قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدُ وَالـمُعَوِّذَتَينِ حِينَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلاثَ مَراتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَيءٍ
Pada suatu malam saat turun hujan dan malam begitu pekat kami keluar mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam agar beliau bersedia shalat bersama kami. Kamipun menemukan beliau, beliau bersabda: ”Bacalah!” Tetapi aku hanya diam. Kemudian beliau mengatakan lagi, “Bacalah!” Tapi aku masih tetap diam. Kemudian beliau memerintahkan lagi, “Bacalah!” Maka aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku baca?” Beliau bersabda, “Bacalah Al Ikhlas dan Mu’awwidzatain (An Naas dan Al Falaq) di waktu sore dan pagi hari tiga kali, niscaya ia mencukupimu dari segala sesuatu” (HR. Abu Daud: 5082, dan Tirmidzi: 3575)6

Apa faidah berdoa sementara takdir tidak mungkin ditolak?

Pertanyaan ini telah dijawab oleh Imam Nawawi di dalam kitab Al adzkar. Beliau menukilkan perkataan Imam Ghazali yang mengatakan, ‘Ketahuilah, sejatinya menolak musibah dengan doa adalah termasuk takdir Allah. Doa merupakan sebab untuk menolak musibah dan sekaligus sebab terwujudnya rahmat. Hal ini bagaikan perisai yang merupakan sebab untuk menangkis senjata atau air yang merupakan sebab tumbuhnya tanaman dari dalam bumi. Sebagaimana perisai dan anak panah yang saling menyerang dan menahan, demikian pula halnya doa dan musibah. Dan dalam mengakui takdir, tidak disyaratkan untuk meninggalkan senjata saat perang. Allah berfirman:
وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُم وَأَسْلِحَتِهِمْ
Hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata mereka.” (QS. An Nisaa:102)
Betul, Allah telah menakdirkan segala sesuatu, namun Allah jualah yang telah menakdirkan sebab-sebabnya.
Berikutnya, yang juga termasuk faidah dari doa adalah hadirnya hati dan rasa butuh kepada Allah. Keduanya merupakan puncak akhir dari pengahambaan diri dan makrifat kepada Allah. Wallahu a’lam.”7
Demikian tulisan singkat ini, semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan Adzakirinallah (orang yang banyak berdzikir kepada Allah). Shallallahu ‘ala Muhammad wa ‘ala alihi ajma’in.
07:10:00

Dzikir dengan Lafaz “Allah, Allah, Allah”

Hukum Dzikir dengan Lafaz: Allah… Allah.. 

alt hukum zikir allah

 

Tanya:
Tadz, bgmn  dg cuma baca: Allah… Allah.. atau hu.. hu… Krn ada beberapa thoriqat yg aku tahu mempraktekkan dzikir sperti itu. Trim’s
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Ada beberapa prinsip yang perlu kita pahami terkait dzikir kepada Allah.
Pertama, hakekat dzikir kepada Allah adalah memuji Allah dengan pujian yang layak untuk Allah. Karena itu, kita tidak boleh memberikan pujian yang tidak layak untuk Allah, sekalipun itu pujian yang baik untuk makhluk. Misalnya: sifat subur, dalam arti: berpotensi memiliki anak dan keturunan. Bagi makhluk, ini sifat sempurna. Karena mandul adalah sifat yang buruk bagi makhluk. Sebaliknya, bagi Allah, ini sifat yang tidak layak diberikan kepada Allah, karena Allah Maha Suci dari memiliki anak dan keturunan.
Karena itu, yang paling tahu tentang cara memuji Allah yang benar Allah sendiri, dan bentuk memuji Allah yang paling sempurna adalah dengan cara dan lafal yang Allah ajarkan. Dalam salah satu doanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengutarakan pujiannya,
…وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك
Aku berlindung kepada-Mu dari hukuman-Mu, aku tidak mampu menyebut semua pujian untuk-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri..(HR. Muslim 486, Nasai 169, Abu Daud 879, dan yang lainnya).
Kedua, dalam bahasa arab, satu kalimat disebut memiliki makna sempurna jika dia berbentu kalam atau jumlah mufidah (kalimat sempurna).
Jumlah mufidah ada 2:
  1. Jumlah ismiyah: kalimat yang diawali isim, yang membentuk susunan mubtada’ – khabar (subjek – prediket). Misalnya: Ahmad seorang guru. Ahmad: mubtada’ (subjek), dan seorang guru: khabar (prediket).
  2. Jumlah fi’liyah: kalimat yang diawali fi’il (kata kerja), yang membentuk susunan fi’il – fa’il (pelaku). Susunan semacam ini mungkin tidak lazim dalam bahasa indonesia, namun ini ma’ruf dalam bahasa arab. Misalnya: Telah datang Ahmad. Telah datang: fi’il (kata kerja), dan Adi: fa’il (pelaku).
Karena itu, bukan termasuk kalimat sempurna ketika hanya tersusun dari SATU kata, tanpa kata lainnya. Misalnya, ada orang yang mengucapkan: Ahmad… Ahmad…
Orang yang mendengar tidak akan memahami apapun. Ada apa dengan Ahmad? Ahmad kenapa? Kecuali jika dia mengucapkan kata ‘Ahmad’ karena menjawab pertanyaan. Misal, “Siapa yang datang?” kemudian ada orang menjawab, “Ahmad.”
Kemudian, kalimat semacam ini juga bukan pujian untuk Ahmad.
Berbeda ketika ada orang mengatakan: Ahmad pinter, Ahmad dermawan, Ahmah Cah bagus, dst. Pendengar akan memahami apa yang diucapkan dan dia juga menyadari bahwa itu pujian.
Zikir dengan lafal: Allah… Allah…
Dengan memahami dua pengantar di atas, kita bisa mengetahui status zikir dengan lafal Allah… Allah… atau hu… hu… Para ulama menyebutkan dengan zikir dengan isim mufrad (dzikir dengan satu kata).
Syaikhul Islam mengatakan
والذكر بالاسم المفرد مظهرا ومضمرا بدعة في الشرع وخطأ في القول واللغة فإن الاسم المجرد ليس هو كلاما لا إيمانا ولا كفرا
Zikir dengan isi mufrad (satu kata), baik lahir (diucapkan) maupun batin (dalam hati) adalah bid’ah dalam syariat, salah secara etika berbicara dan keliru secara bahasa. Karena satu kata, bukan kalam (kalimat sempurna), bukan iman dan bukan pula kekafiran. (Majmu’ Al-Fatawa, 10/396).
Syaikhul islam menyebut zikir ini sebagai tindakan bid’ah karena tidak ada satupun dalil yang menyebutkannya. Tidak pula dipraktekkan para sahabat dan orang soleh masa silam.
Kemudian beliau menegaskan bahwa zikir semacam ini kesalahan dalam etika bicara dan tinjauan bahasa. Karena satu kata, tidak bisa disebut kalimat sempurna. Orang mengatakan Allah.., Allah.., tidak bisa disebut memuji maupun mencela Allah. Karena dalam kalimat ini tidak mengandung unsur pujian maupun celaan.
Berbeda ketika seseorang mengatakan, Allahu Akbar., Allahu Ar-Rahman., Allah Yang Maha Esa, dst. kalimat semacam ini sempurna dan mengandung unsur pujian.
Kemudian Syaikhul Islam menyebutkan beberapa dalil tentang zikir yang paling utama dalam syariat,
وقد ثبت في الصحيح عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: أفضل الكلام بعد القرآن أربع وهن من القرآن: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر
Terdapat dalam hadis shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Ucapan yang paling afdhal setelah Al-Quran ada 4, dan semuanya dari Al-Quran: Subhanallah, Alhamdu lillah, Laa ilaaha illallah, dan Allahu akbar. (HR. Ahmad 20223 dan sanadnya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
أفضل الذكر لا إله إلا الله
Zikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallah (HR. Turmudzi 3383, Ibn Majah 3800 dan dinilai hasan oleh Al-Albani)
Dalam hadis lain, beliau bersabda,
أفضل ما قلت أنا والنبيون من قبلي: لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير
Kalimat terbaik yang kuucapkan dan diucapkan para nabi sebelumku adalah Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syaiin qadiir.
(Majmu’ Al-Fatawa, 10/396).
Dalam Al-Quran maupun hadis, Allah tidak pernah mengajarkan kepada kita zikir dengan lafal Allah… Allah…, namun dengan lafal lengkap yang mengandung pujian: Subhanallah.., alhamdulillah, Allahu Akbar, atau Laa ilaaha illallaah, dst.

Zikir Bilal

Anda yang pernah membaca sirah nabawiyah tentu pernah mendengar ini. Bilal bin Rabah, sahabat mulia yang ketika masuk islam masih menjadi budak Umayah bin Khalaf. Belliau disiksa dengan sangat sadis oleh sang majikan. Di terik padang pasir yang sangat panas, ditindih  batu besar yang panas, dipaksa untuk mengucapkan Lata.., Uzza, namun Bilal hanya mengucapkan, Ahad…Ahad. Tidak mempan disiksa di padang pasir yang panas, lehernya diberi tali dan diseret, diarak di kota Mekah, namun Bilal hanya menjawab: Ahad…Ahad.
Sebagian orang berdalil dengan zikir Bilal ini untuk melegalkan zikir dengan lafal mufrad: Allah..Allah.. Tentu saja ini adalah pendalilan yang tidak pada tempatnya. Karena beberapa alasan,
  • Apa yang diucapkan Bilal adalah pujian untuk Allah. Bilal mengucapkan Ahad, Ahad, Dzat Yang Maha Esa, dan ini kalimat pujian untuk Allah.
  •  Bilal mengucapkan Ahad, Ahad, sebagai jawaban untuk paksaan orang musyrik agar Bilal menyekutukan Allah, dengan memuji Lata dan Uzza. Karena itu, sejatinya ucapan Bilal ini bukan kata tunggal, tapi jawaban untuk paksaan orang musyrik.
08:04:00

Ust. Yusuf Mansyur Fadilah solat sunat hajat


Keajaiban solat hajat.
Subhanallah sungguh keajaiban apabila kita terus menerus melaksanakan solat hajat, dari sekian banyak orang telah banyak yang merasakan keajaiban dari solat hajat, maka dari itu bagi temen temen yang sedang punyai hajat, silahkan melakukan solat sunat hajat dilakukan sebelum tidur, insyaalah doa dan hajat kita cepat diridhoi oleh allah SWT.

alt fadilah solat sunat hajat


Zikir setelah solat hajat.
1.    Membaca tawasul
       Illa hadroti nuri allah SWT. Alfatih
       Illa hadroti nabi rosulillah SAW. Alfatihah
       Illa hadroti umar, usman lan ali rodhiallahunganhu. Alfatihah
       Illa hadroti, sebutin arwah tertua yang ada di kampung anda siapa, lalu. Alfatihah
       Illa hadroti, arwah keluarga anda, alfatih
       Illahadroti jamingil muslimina walmuslimati al ahyai minhuwal anwat. Alfatihah

2.  Membaca solawat, 500X
     Membaca ya rozzaku yafattah 100X
     Membaca ya qowiyyu ya mughni 100X


  Selanjutnya ditutup dengan fatiha.
 Sebelum meminta hajat, lakukan media memohon ampun dosa dosa yang selama ini kita perbuat, lakukan 3 kali
Lalu meminta hajat yang sedang kita raih.

Lakukan berulang ulang setiap malam sampai hajatnya tercapai. Isnyaallah allah doa kita akan dirdhoi allah SWT.
Itupun juga bisa MEMINTA REZEKI lancar walaupun sedikit tapi selalu ada.


Selamat mencoba. 
20:28:00

DAHSYATNYA ZIKIR SETELAH SOLAT

Assalamu'alaikum wr.wb
Selamat siang, sedikit saya akan membagikan pengalaman saya pribadi tentang berzikir.
Alhamdulillah setelah saya melakukan zikir setelah setelah fardhu maupun solat hajat dan solah dhuha saya tidak lupa untuk menyempatkan diri untuk berzikir supaya saya itu lebih mengenal dekat dengan allah SWT.

Setelah bebehari hari saya melakukan zikir, alhamdulillah rezeki yg terduga selalu ada, terutama kesehatan, ketenagan jiwa.dan rezeki lainnya.

Dahsyatnya zikir setelah solat

Untuk itu bagi teman teman yang lg mendapatkan cobaan entah itu masalah keuangan, masalah keluarga atau masalah masalah yg sedang dialami saat ini segeralah minta petunjuk sama allah SWT, insyaallah salah akan segera teratasi walaupun tidak langsung di kabulkan, kita harus tetap meminta dan bersabar insyaallah allah akan mengabulkannya.

Saya akan sedikit berbagi untuk zikir:
1. Membaca solawat nabi 100x
2. Membaca ya rozak ya fattah 100x
3. Membaca ya qowiyu ya mukhni 100x
4. Membaca istihfar 100x
5. Membaca la ilahaillallah 100x

Dibaca setelah solat hajat/tahajut dan setelah solat duha insyaallah efeknya positif bgt say sendiri sudah merasaka betapa dahsyatnya berzikir. Boleh zikir diaatas ditambah sebanyak banyaknya supaya lebih afdol.

Dari saya itu saja mungkin ada sedikit kata kakat yg berantakan.


Selamat mencoba semoga allah selalu meridhoi apa yang kita minta. Amin?
17:53:00

TIPS SUKSES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

Untuk lulus dan mendapat nilai ujian terbaik, selain dengan giat belajar, kita sebaiknya juga banyak mendekatkan diri pada Alloh dan memanjatkan doa pada-Nya. Berdoa dapat menenangkan hati dan pikiran kita menghadapi soal-soal ujian dan tes yang diberikan. Adapun untuk memohon kepada Sang Maha Kuasa agar diberikan kemudahan dalam menjawab soal-soal tersebut, sebelum berangkat menuju tempat ujian, mintalah restu pada orang tuamu. Mintalah agar ibumu membacakan surat Al-Waqiah saat sekira kamu sedang mengerjakan soal.

Surat Al-Waqiah menurut beberapa ahli ilmu agama dianggap memiiliki banyak fadilah. Rosululloh bahkan pernah berujar bahwa barang siapa membaca surat Al-Waqiah, maka ia akan digolongkan pada golongan orang-orang beruntung, dan dijauhkan dari kafakiran. Nah, berikut ini lafadz Surat Al-Waqiah yang bisa dibaca sebelum menghadapi ujian.

Setelah meminta ibu Anda berdoa, saat sebelum menghadapi ujian Anda juga sebaiknya membaca doa agar dimudahkan dalam menjawab soal dan pertanyaan. Agar hati tenang dalam ujian, bacalah doa sebelum ujian yang juga merupakan doa dimudahkan segala urusan berikut ini.

Doa Sebelum Ujian
Latinnya : “Robbisy Rohli Sodri Wa Yassirli Amri Wahlul Uqdatam Millisani Yafqohu Qouli”

Artinya : “Ya Allah, lapangkanlah dada ku, mudahkanlah urusanku, dan lancarkanah lidah ku agar mereka memahami perkataanku.”
Membaca doa sebelum ujian di atas akan membuat hati dan pikiran Anda tenang sehingga fokus dalam mengerjakan soal. Adapun sebaiknya, selama mengerjakan soal tersebut, tetaplah berpikir optimis. Jauhkan perasaan takut dan hal negatif lainnya dari pikiran Anda. Namun jika masih tidak bisa, lafalkanlah taudz agar godaan syietan dan kesulitan dijauhkan dari diri Anda.
Suk
Selain dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan belajar lebih giat dan selalu berdoa sebelum ujian. Ada pula beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar sukses dalam ujian. Beberapa tips tersebut antara lain:
  1. Siapkan segala peralatan yang mungkin akan diperlukan selama menjalani ujian.
  2. Selalu bersikap percaya diri dengan kemampuan dan jangan terpengaruh dengan bisikan teman-temanmu yang bisa saja mengarahkan pada kesalahan.
  3. Dekatkan diri pada Alloh agar diberi ketenangan hati. Sholat dan beribadah adalah caranya.

Nah, demikianlah sedikit penyampaian saya terkait dengan doa sebelum ujian beserta tips-tips sukses menghadapi ujian. Semoga penyampaian kali ini dapat bermanfaat untuk adik-adik yang hendak melaksanakan UN atau ujian skripsi. Terimakasih.
07:14:00

DOA SEHARI HARI

DO’A SEBELUM/HENDAK MAKAN

اللهم بارك لنا فيما رزقتنا وقنا عذاب النار

Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa ‘adzaa-bannaar Bismillahirrahmaaniraahiim.

Artinya : Ya Allah berkahilah kami dalam rezki yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (HR. Ibnu as-Sani)

DO’A SESUDAH MAKAN

الحمد ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﺃﻃﻌﻤﻨﺎ ﻭﺳﻘﺎﻧﺎ ﻭﺟﻌﻠﻨﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ

Alhamdulillahilladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa muslimiin
(DOA MEMINTA REZEKI)
Artinya : Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami muslim. (HR. Abu Daud)

الحمد لله الذي أطعمني هذا ورزقنيه من غير هول مني ولا قوة

Alhamdulilaahilladzi ath’amanii hadzaa wa razaqaniihi min ghayri hawlin minnii wa laa quwwatin.

Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini dan melipahkannya kepadaku tanpa daya dan kekuatanku. (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

DO’A SEBELUM / AKAN TIDUR

اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ

Bismikallahhumma ahyaa wa bismika amuut.

Artinya : Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam (HR. Bukhari)

DO’A MIMPI BURUK / TIDAK BAIK

اللهم إني أعوذ بك من عمل الشيطان وسيئات الأحلام

Allaahumma innii a’uudzu bika min ‘amalisy syaythaani, wa sayyi’aatil ahlaami

Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan setan dan dari mimpi-mimpi yang buruk (HR. Ibn as-Sani)
07:37:00

Zikir Imam Al-Ghazali (Harian)


Alt tag

Hari Jumaat
YA ALLAH (1000 Kali) Fadilatnya : Allah akan memberi ketenangan hati bagi yang membacanya dan merasa kelazatan zikrullah

Hari Sabtu
LAA ILA HA ILLALLAH (1000 Kali) Fadilatnya : Setiap kali menyebutnya, Allah akan hampir kepada kita dan akan memberi segala kebaikan kepada hamba yang memujinya


Hari Ahad YAAHAIIYU YAA QAIYYUUM (1000 Kali) Fadilatnya : Memperolehi harta yang banyak dan membawa berkat serta dicintai oleh setiap manusia semasa hidup kita

Hari Isnin
LAA HAW LA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAA HIL A’LI YIL A’ZIM (1000 Kali) Fadilatnya: Setiap bacaan, Allah memberi ganjaran pahala sebesar Gunung Uhud dan Allah memberi kekuatan beribadah kepada hambanya serta menghindarkan sifat2 mazmumah dalam diri kita  

Hari Selasa
ALLAH HUMMA SOLLI A’LA MUHAMMAD WA A’LAA AALII MUHAMMAD (1000 Kali) Fadilatnya: Setiap satu kali bacaan, mendapat rahmat Allah dan Allah akan ampunkan dosa kita selama setahun serta mendapat syafaat Rasulullah di dunia dan di akhirat

Hari Rabu
AS TARG FIRULLAH HAL A’ZIM (1000 Kali) Fadilatnya : Setiap kali di baca zikir di atas, Allah akan menghilangkan satu titik hitam dalam hati dan Allah memberi keampunan kepada hambaNya

Hari Khamis
SUBHA NALLAH HIL A’ZIMI WA BI HAMDIH (1000 Kali) Fadilatnya : Setiap satu kali bacaan, Allah akan mengampunkan dosa kita walau sebanyak buih di laut atau pasir di bumi Allah dan Allah akan menghidupkan satu pohon buat kita di syurga
06:36:00

Amalan Harian By Ust. Yusuf Mansur


Alt tag

  AMALAN HARIAN USTAT YUSUF MANSUR

1. Jangan ditinggal...
2. 100 shalawat...
3. 100 istighfar...
  4. 100 subhaanallaahi wabihamdih...
5. 100 laa-ilaa-ha-illallaah...
6. Kalo mau rizki banyak, tambahin Yaa Fattaah, Yaa Rozzaaq, 111x. Jumlah yg ini, bisa diubah, lbh bnyk/lbh sdkt.
7. Saya malah stiap hbs shalat. Jumlahnya disedikitin, 33x atau 11x. Tp tiap hbs shalat. Rizki alhamdulillaah, ngeberusut.
8. Yah, itung2 stiap hbs shalat, manggil2 Yang Maha Membuka & Maha Memberi Rizki. Dipanggil trus, masa ga dtg.
9. Kalo lg butuh banget2, hajar 111x, saban2 hbs shalat. Liat efeknya. Mdh2an makin cinta sama Allah.
10. Amalan harian ini, ngamalinnya jgn ON OFF. Geber 100hr gitu. Tar hbs tuntas 100hr ga putus, geber lagi 100hr ke-2, ke-3, dst.
11. Pelan2 coba benahin shalat berjamaahnya. Di masjid. +qobliyah ba'diyahnya. +tahiyyatul masjid, +syukur wudhu. Jg hajar 100hr.
12. Ambil kesempatan emas doa mustajab antara azan dan iqomat. Ngiringin amalan harian.
13. Pelajarin zikir/wirid yg diajarkan Nabi saban2 hbs shalat fardhu. 33x ini 33x itu. Ini jgn ampe ditinggal. Dijalanin juga.
14. Tar hidup terasa enteng. Ringan. Ga kayak ngejar bayangan dlm nyari rizki. Adem idup.
15. Kalo 100hr dirasa berat, coba 3hr dulu. Jajal dg kekuatan penuh. Jgn ada yg bolong&ketinggalan.
16. Trus tingkatin 7hr, 14hr, 21hr, 40hr, trus sampe dah ke-100hr. Hbs itu langsam, jgn ditinggal.
17. Syukur2 sekalian aja dah, tahajjudnya, minimal 2 rokaat aja mah. Wkt emas nih. +dhuha. Walo jg minimalis 2 rokat.
18. Al Qur'annya dibaca 1 hlmn+artinya, +dihafal 1ayat+artinya.
19. Sempurnain dg sedekah, nuntut ilmu pake bismillaah, kerja pake bismillaah, usaha pake bismillaah, tutup pake alhamdulillaah.
20. Apbl mata bs skalian dijaga, tlinga,lisan,hati,pikiran, slm ngetrack di jalur 3, 7, 14, 21, 40, 100hr, tmbh cakep dah.
  21. Mas Wahyu, slh seorang jamaah, ngabarin, ngetrack ginian doang, utangnya 3M lunas, dg cara2 amazing, dlm wkt yg amazing.
22. Dg cara ini pula, ngembaliin idup pd tracknya, sepasang suami istri yg udah 14th menikah, lom pny anak, pny anak.
23. Met isyaan buat Jkt ya... Dah. Disimpen nih  ya. Diamalin. Jajal betul ya.
24. Dosisnya bs dikurangin, jd 10, bukan 100. Asal rutin, istiqomah, dg pikiran dan hati yg bnr2 nyambung ke Allah.
25. Jgn sambil bb-an, twitteran, ngemil, kalo pas zikir. Masa bcr sama presiden, menteri, bs fokus, lalu sama Allah sambil lalu?
26. Doain dah ya. Yusuf Mansur bs ngejalanin juga nyang beginian.
  27. The Miracle you wanna, will come...
28. Semua ini ga berat. Kitanya aja yg kelamaan idup ga on the track... Nyimpang. Jadi u/ ngebiasain yg begini2, terasa berat.
29. So, just mulai aja dulu...
30. Tar kalo dah biasa, enteng... Kayak shalat malam, kalo sekali2, banyakan puyeng&ngantukan. Tp kalo trs2an, akan biasa.
31. Skrng kan kita biasa... Biasa tidak melakukan... Nah, ubah ini. Change it. Jd biasa melakukan.
32. Buat yg mau sedekah u pembangunan masjid tahfidz, 24 jam dipake buat tahfidz, liat bio saya aja ya. Mksh. Skrng wkt u Jambi.
33. Oh ya, jgn lupa. Yg bikin qt bs zikir, lalu istiqomah, adalah Allah. Jadi, doa spy bs ngamalin dg enteng&istiqomah.
34. Trmasuk doa, spy bs sedekah, bs shalat malam, bs dhuha, bs baca, ngerti, ngafal, ngamalin Qur'an. Minta. Doa.
06:33:00

Al Quran dan Dzikir - Ustad Yusuf Mansur

Al Quran dan Dzikir - Ustad Yusuf Mansur
Alt tag

  Salah satu zikir terbaik adalah Qur’an. Coba deh jajal zikir tahfidz. Baca ayat 1 s.d. 4 sebanyak 40 kali, 80 kali, 120 kali sampe hafal, nempel. Kemudian, lanjut ke ayat 5 s.d 8 dengan cara yang sama.
Coba ya jajal zikir tahfidz ini, sekalian baca Qur’an, sekalian zikir. Tau-tau hafal Qur’an lantaran sambil dibawa zikir.alquran-banner21
Jumlah baca jangan sampe kurang dari 40 kali dan sebaiknya baca yang banyak, ngulang yang banyak. Adalah cakep bila mau nembusin minimal 120 kali baca: 40 x 3. Baca Qur’annya kayak baca zikir aja.
Baca zikir itu gimana sih?
Subhaanallaah… subhaanallaah… subhaanallaah… kayak gitu. Enteng kok. Lama-lama entar jadi kebiasaan. Kalo udah biasa, enteng. Mulut dan lidah kita yang sekarang kaku adalah sebab ga biasa. Dengan dijadikan zikir, jadi enteng. Insya Allah entar jadi biasa.
Coba jajal yang bener, ya. Jajal dari Surat Ashshooffaat surah ke 37. Baca ayat 1 s.d. 4, 40 kali. Baca lagi 40 kali yang kedua. Baca lagi 40 kali yang ketiga. Itung-itung ngumpulin amal buat bekal hidup enak di dunia ini dan juga di akhirat. Amal shaleh itu “bisa dan boleh dicairkan”. Gimana caranya? Ya lewat doa.
Sebelum dan sesudah baca, doa. Bilang aja ke Allah, begini begitu. Gak papa. Sama Allah mah gak papa. Malah jadi tambahan kebaikan. Jadi doa. Doa kan ibadah juga.
Entar nih, ayat 1 s.d. 4 selesai dizikirtahfidzkan, lanjut coba ke ayat berikutnya: ayat 5 s.d. 8. 40 kali, 80 kali, 120 kali. Dinikmati. Bacaannya dinikmati. Sambil tarik nafas. Sambil ngebayangin ngusir penyakit, ngusir kesusahan, ngebayangin jadi amal yang bisa ngapus dosa.
Baca zikir tahfidz ini jangan buru-buru. Jangan kayak kejar setoran. Santai aja. Rileks. Tapi jangan terlalu lama juga. Entar malah tidur, he he he.
Kalo udah dibaca 8 ayat, dengan jumlah bacaan yang sama, jangan lanjut ke ayat berikutnya, tapi baca gabungan ayat 1 s.d. 8 coba 40 kali lagi.
Sampe sini, tiap-tiap ayat sudah dibaca 160 kali tuh, andai sebelumnya dibaca 120 kali.
Al Quran dan Dzikir - Ustad Yusuf Mansur

Sesiapa yang melakukan zikir tahfidz ini, bener dihitung. Bukannya ngitung tapi untuk sekadar kita tau ukuran hafalan bagus kita di angka berapa.
Kalo santri sih, insyaaAllah 40 kali udah hafal dah. Dua kali putaran 40 kali, yakni 80 kali baca, insyaaAllah dah cakep banget kalo buat santri.
Maksudnya gimana? Kalau buat santri, 40 kali baca ayat 1 s.d. 4, langsung lanjut 5 s.d. 8, 40 kali, lanjut lagi tiap-tiap kelompok ayat 40 kali, itu cukup.
Entar gabungan itu semua, kalo santri nih, santri Daarul Qur’an, maka dia baca lagi gabungannya 40 kali. udah top banget dah. Itu jumlahnya jadi 80 kali.
Ga paham ya? He he he. Bacanya gak pake mikir kali. Kebanyakan di-scroll. Mikir dikit dah… he he he. Dicermati, dari bagian paling atas.
Banyak baca, banyak ngulang, banyak dengar, akan buat hafalan jadi bagus. Ga cepet lupa. Langsung ngafal malah langsung lupa jadinya.
Dijajal ya. Dijajal. Jajal Ashshooffaat dah. Surah ke 37. Sekali lagi saya sampaikan… ayat 1 s.d. 4 baca 40 kali. Terus baca lagi 40 kali. Baca lagi 40 kali.
Sampe sini nih, ayat 1 s.d. 4, dah dibaca 120 kali sebab masing-masing tadi dibaca 40 x 3.
Bacanya langsung aja empat ayat empat ayat. Jangan satu satu ayat. Toh itu pendek-pendek. Entar ada gunanya. Laen waktu saya ajarin gunanya.
Nah… kalo ayat 4 udah dibaca 120 kali, atau boleh 80 kali atau boleh hanya 40 kali kayak santri (tapi disarankan tembusin aja 120 kali), lanjut ke berikut, yakni ayat 5 s.d. 8. Kelompok kedua ini, begitu saya sebutnya, baca dengan cara yang sama dengan baca kelompok 1 (ayat 1 s.d. 4).
Bila ayat 5 s.d. 8 sudah selesai dibaca dengan cara yang sama dengan waktu baca ayat 1 s.d. 4, maka sekarang baca gabungan ayat 1 s.d. 8 sebanyak 40 kali.
Zikir tahfidz ini boleh dilakukan sekalian nyapu, olahraga, berkendaraan, dan aktifitas lainnya. Asal bisa, gak papa. Namanya juga zikir. Tapi jangan lupa wudhu sebab yang dizikirin adalah Qur’an.
Jika sedang haidh dan kepengen jajal, gak papa daaaahhh… Bismillaah. Anggap aja belajar. Qur’annya pake aja Qur’an terjemah. Pegang dengan sarung tangan atau kaen untuk menghormati Qur’an sebab lagi haidh.
1 huruf dikali 700 atau lebih loh… Bayangin tuh berapa jika dikali s.d. 160? Syukur-syukur dikali 400 kali sebagai ukuran hafalan bagus. Pas dicairin, dah banyak.
Ikutin step ini dulu ya: baca yang banyak. Sebab maen ngafal aja, bisa payah pondasinya. Boleh juga kalau sambil memahami artinya dari Qur’an terjemah. It’s baiker.
Buat kawan-kawan yang mau jajal ngafal Qur’an dan ngejaganya, wuah, bakal merasakan perubahan dan perbaikan hidup yang berlipat-lipat.


06:24:00

Syafaatku Bagi Yang Mengucap Laa Ilaaha Illallah

Syafaatku Bagi Yang Mengucap Laa Ilaaha Illallah
Senin, 13 Juni 2011 





قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلُنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
Sungguh telah kukira wahai Abu Hurairah (ra) bahwa tiada yang menanyakanku mengenai hadits ini yang pertama darimu, dari apa-apa yang kulihat atas penjagaanmu pada hadits ini, yang paling bahagia dengan syafaatku dihari kiamat adalah yang mengucap Laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan Selain Allah) ikhlas dari hatinya dan dirinya” (Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, Yang Maha melimpahkan keberkahan, dan keberkahan adalah anugerah yang kemuliaan-Nya dilipatgandakan baik zhahir atau pun bathin, maka di bulan Rajab ini keberkahan dilimpahkan seluas-luasnya oleh Allah subhanahu wata’ala di malam-malam doa, malam-malam dzikir dan munajat. Bulan Rajab yang merupakan salah satu bulan haram, dimana Allah melimpahkan keberkahan kepada hamba-hamba-Nya, ummat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Sedemikian banyak doa-doa yang dikabulakan oleh Allah di bulan mulia ini, dan sedemikian banyak musibah yang disingkirkan oleh Allah di bulan ini lebih dari bulan-bulan lainnya, sedemikian banyak kesulitan yang disingkirkan oleh Allah di bulan ini, pertolongan Allah turun dan limpahan anugerah dicurahkan, maka perbanyaklah berprasangka baik kepada Yang Maha Dermawan, karena rasa syukur dan sangka baik itu membuka anugerah yang lebih besar dari Allah subhanahu wata’ala. Allah telah bersumpah dengan sumpah luhur dalam firman-Nya, bahwa siapa yang bersyukur atas ni’mat Allah maka Allah lipatgandakan kenikmatan-Nya :
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
( إبراهيم : 7 )
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. ( QS. Ibrahim : 7 )
Maka dekatlah kepada Yang Maha memiliki dunia dan akhirah, Maha menjauhkan segala apa yang kita risaukan karena Allah subhanahu wata’ala siap memberikan semua itu kepada yang dikehendaki-Nya, maka mohonlah dan ketuklah gerbang kedermawanan Allah, kasih sayang-Nya diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang meminta. Jika mereka mendapatkan kesulitan di dunia, maka sungguh kesulitannya akan diperkecil dan segera dibukakan bagi mereka kemudahan di dunia dan akhirah. Demikianlah Allah melimpahkan keberkahan kepada ummat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
اَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“ Ya Allah berilah keberkahan kepada kami di bulan Rajab, dan Sya’ban dan sampaikanlah kami pada Ramadhan”
Wahai pemilik Rajab, wahai pemilik Sya’ban, wahai pemilik Ramadhan, Engkaulah Yang melimpahkan anugerah-anugerah besar di bulan-bulan ini melebihi bulan-bulan lainnya, maka sertakan nama-nama kami semua berada diantara kelompok yang mendapatkan anugerah besar zhahiran wa bathinan. Ya Allah, nama yang teragung yang memulai segenap keluhuran, nama Yang Maha berhak memberikan segala kebahagiaan, Yang Maha membatasi atau tidak membatasinya, sungguh Allah subhanahu wata’ala Maha memberi tanpa mempedulikannya lagi, Maha memaafkan tanpa mempertanyakannya lagi, Maha mengangkat derajat tanpa mempedulikan hamba-Nya meskipun ia adalah pendosa besar namun jika Allah ingin mengangkat derajatnya maka ia akan berubah menjadi orang yang sangat mulia, sebagaimana firman-Nya :
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
( الفرقان : 70 )
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. ( QS. Al Furqan : 70 )
Mereka yang berbuat dosa kemudian bertobat dan meninggalkan kehinaan menuju keluhuran meninggalkan dosa-dosa semampunya menuju hal-hal yang lebih luhur, serta memohon pengampunan atas dosa yang masih ia perbuat dan belum mampu ia tinggalkan, maka Allah mengganti seluruh dosa mereka menjadi pahala. Adakah yang lebih dermawan dari Allah, kesalahan diganti dengan pahala?! Maka kuatkanlah makna kalimat لا إله إلا اللهdalam hatimu, karena tidak ada yang bisa membuat kesalahan, kejahatan, dan kehinaan berubah menjadi pahala kecuali Allah. Mereka yang berdosa lalu bertobat, beriman kemudian berbuat baik maka Allah ganti kesalahan-kesalahan mereka dengan pahala. Adakah Yang lebih berkasih sayang dari-Nya?, maka Allah subhanahu wata’ala bertanya kepada hamba-Nya dalam firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الْإِنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ، الَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ
( الإنفطار : 6-7 )
“Wahai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang”. ( QS. Al Infithaar : 6-7 )
Tidak ada yang lebih dermawan dari Allah subhanahu wata’ala yang telah menciptakan kita dengan penciptaan yang sempurna. Semoga Allah subhanahu wata’ala melimpahkan kepada kita rahasia kemuliaan bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan, rahasia kemuliaan malam dan siang yang terpendam di dalamnya rahasia keluhuran Allah yang tidak kita ketahui dan Allah limpahkan kepada kita. Sebagaimana orang yang yang tidak meminta-minta namun diberi, misalnya orang faqir yang lewat di jalan kemudian ada orang yang kasihan terhadapnya lalu diberi tanpa ia memintanya bahkan ia tidak mengetahui bahwa ia akan diberi, demikian pula keadaan kita terhadap Allah,
يَارَبِّ أَنْتَ قُلْتَ تَصَدَّقُوْا عَلَى اْلفُقَرَاءِ وَنَحْنُ اْلفُقَرَاءُ إِلَيْكَ فَتَصَدَّقْ عَلَيْنَا بِرَحْمَتِكَ
“Ya Rabb, Engkau berfirman : “bershadaqahlah kepada orang-orang faqir”, dan kami adalah fuqara’ dihadapan-Mu, maka bershadaqahlah kepada kami dengan kasih sayang-Mu”
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada hadits luhur ini, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Abu Hurairah : “ Wahai Abu Hurairah, aku tau bahwa tidak ada seseorang yang menanyakan tentang hadits ini selain engkau”, karena Abu Hurairah banyak duduk bersama nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sedangkan kebanyakan sahabat yang lainnya dari kaum Anshar dan Muhajirin bekerja namun Abu Hurairah tidak bekerja, beliau hanya duduk di rumah Rasulullah bersama ahlu suffah untuk mempelajari hadits, kemudian mengajarkannya kepada mereka pra sahabat yang sibuk, dimana ketika mereka ada waktu luang mereka datang dan bertanya kepada Abu Hurairah, tentang ayat yang baru turun atau hadits yang baru diucapkan oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam karena Abu Hurairah selalu duduk bersama nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan ketika Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah tentang orang yang paling beruntung mendapatkan syafaat kelak di hari kiamat, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
“Orang yang paling beruntung mendapat syafaatku dihari kiamat adalah yang mengucapkan Laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan Selain Allah), ikhlas dari hatinya atau dari dirinya”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, shahib As Syafa’ah, shahib al mi’raj, shahib Al Makkah wa Al Madinah, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa : “Orang yang paling beruntung mendapatkan syafaatku kelak di hari kiamat adalah orang yang mengucapkan لا إله إلا الله ikhlas dari dalam hatinya atau dari dirinya”. Dijelaskan oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fath Al Baari bisyarh Shahih Al Bukhari bahwa maksud dari hadits ini bukan hanya kalimat لا إله إلا الله saja namun yang dimaksud adalaha لا إله إلا الله محمد رسول الله , namun Rasulullah bersabda dan meringkasnya hanya dengan kalimat لا إله إلا الله saja. Hadits ini menjelaskan juga bahwa semakin kita mendalami dan memahami makna لا إله إلا الله , maka akan semakin cepat kita mendapkan syafaat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena seluruh hakikat ibadah tiadalah berarti tanpa kalimatلا إله إلا الله , yang merupakan permulaan iman dan tidak akan pernah ada akhirnya, ketika ia melakukan ibadah-ibadah yang lainnya seperti shalat, puasa, zakat dan haji kesemua itu hakikatnya adalah dalam keadaan islam dengan berkeyakinanan لاإله إلا الله . Al Imam Ibn Hajar menjelaskan bahwa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga memberi syafaat kepada orang non muslim, orang munafik, para pendosa, sebagaimana beliau memberi syafaat kepada para shalihin, sebagaimana Abu Thalib yang sebagian pendapat mengatakan bahwa ia telah wafat dalam keadaan di luar Islam, namun disyafaati oleh nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari dimana Abu Thalib berada di dalam jurang neraka namun Rasulullah memberinya syafaat sehingga dia hanya berada di pinggir neraka, dan insyaallah akan mendapatkan syafaat lagi kelak di hari kiamat, karena disebutkan pula bahwa Abu Thalib wafat dalam keadaan Islam namun tidak mau mengucapkan لاإله إلا الله , bukan karena ia ingkar terhadap kalimat لاإله إلا الله akan tetapi karena ia khawatir jika mengucapakannya maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam akan semakin dipersulit oleh kuffar quraisy di saat itu, maka Abu Thalib tidak mau mengucapkannya, padahal sudah diperintah oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan menolak perintah Rasulullah adalah dosa yang sangat besar karena bisa menyebabkan sampai pada kekufuran, inilah dosa Abu Thalib, namun tetap disyafaati oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan Rasulullah juga mensyafaati para pendosa, sebagaimana yang dijelaskan oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fath Al Baari bisyarh Shahih Al Bukhari bahwa diantara mereka para pendosa ada yang telah masuk ke dalam neraka lalu dikeluarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, diantara mereka ada yang akan masuk neraka namun Rasulullah beri ia syafaat sehingga tidak masuk ke dalam neraka, dan adapula yang telah layak untuk masuk neraka namun dibatalkan karena syafaat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, adapula yang memang tidak masuk neraka namun ia menghadapi hisab yang sangat lama dan sulit kemudian dipermudah oleh Rasulullah dengan syafaatnya, diantara mereka ada yang seharusnya menjalani hisab sebelum masuk ke surga namun diberi syafa’at oleh Rasulullah sehingga tidak perlu dihisab lagi dan langsung memasuki surga, ada juga yang telah masuk ke dalam surga kemudian disyafaati oleh Rasulullah agar dinaikkan ke derajat yang lebih tinggi di surga, beliaulah shahib as syafaah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Diriwayatkan dalam riwayat yang tsiqah ketika malam Isra’ Mi’raj nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berhadapan dengan Allah, dan Allah berfirman kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam : “wahai Muhammad, langit itu milik siapa?”, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “milik-Mu wahai Allah”, kemudian Allah bertanya lagi : “Bumi milik siapa?”, nabi menjawab : “milik-Mu wahai Allah”, lalu Allah subhanahu wata’ala bertanya lagi : “dan engkau milik siapa wahai Muhammad?” nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “milik-Mu wahai Allah”, kemudian Allah bertanya lagi : “dan Aku milik siapa wahai Muhammad?”, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menjawab namun beliau hanya menunduk, maka Allah berkata : “Aku adalah milik hamba-hamba-Ku yang bershalawat kepadamu wahai Muhammad”. Sungguh beruntung ummat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang bershalawat kepadanya. Allah subhanahu wata’ala berfirman :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
( الأحزاب : 56 )
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. ( QS. Al Ahzaab : 56 )
Oleh karena itu kita gembira karena mejelis shalawat semakin hari semakin banyak dan berkembang, di wilayah Jakarta semakin dahsyat, di luar kota dan di luar negeri pun semakin dahsyat, saat ini di Singapura bergemuruh dengan shalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Semoga Allah menjaga dan menjauhkan kita dari kelompok orang yang selalu membid’ahkan shalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, semoga mereka diberi hidayah oleh Allah subhanahu wata’ala, dan jangan sampai kita terjebak lagi dalam kelompok ini apalagi dipimpin oleh orang-orang dari kelompok ini, wal ‘iyadzubillah, kita tidak mau dipimpin kecuali oleh orang-orang yang memuliakan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Alhamdulillah malam Rabu yang akan datang adalah ulang tahun DKI Jakarta yang ke-484 dan kali ini akan dirayakan dengan maulid nabi dan shalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian dengan dzikir يا الله 1000 x, semoga melimpahkan kemakmuran di Jakarta dan seluruh wilayah di barat dan timur, amin.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Kembali ke hadits tadi, sebagaimana yang dijelaskan juga oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany bahwa disunnahkan untuk mengualng-ulang dan memperbanyak ucapan kalimat لا إله إلا الله , berbeda dengan kelompok yang selalu membid’ahkan orang-orang yang mengucapkan tahlil ( لا إله إلا الله ), padahal telah Allah firmankan atas orang-orang yang menentang Islam bahwa ketika kalimat لا إله إلا الله diucapkan dihadapan mereka maka mereka menyombongkan diri dan menolak ucapan itu. Mereka tidak menghendaki jika kalimat لاإله إلا الله diperbanyak, semoga Allah melimpahkan hidayah kepada mereka, amin. Semoga Jakarta ini menjadi kota orang-orang yang cinta bershalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Hadirin-hadirat, Dalam hadits tadi juga dijelaskan bahwa Abu Hurairah adalah seorang yang sangat berbakti kepada ibunya. Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim suatu ketika Abu Hurairah datang kepada Rasulullah dalam keadaan menangis, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya : “wahai Abu Hurairah apa yang membuatmu menangis?”, maka Abu Hurairah berkata : “wahai Rasulullah, aku telah menyuruh ibuku untuk masuk Islam namun ia tidak mau, dan hari ini mengucapkan kalimat yang sangat menyakitkan hatiku karena telah menjelek-jelek kan namamu wahai Rasulullah, maka doakanlah ibuku supaya mendapatkan hidayah dan masuk Islam”, kemudian Rasulullah mengangkat kedua tangannya dan berdoa : “Ya Allah berilah hidayah kepada ibu Abu Hurairah”, lalu Abu Hurairah pulang dan belum sampai di rumahnya ia mendengar suara air, kemudian ibunya berkata : “jangan masuk dulu”, kemudian Abu Hurairah mendapati ibunya telah selesai mandi dan menggunakan pakaian yang tertutup dengan mengenakan jilbab, maka setelah Abu Hurairah masuk ke dalam rumah ia berkata : أشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا عبده ورسوله , menangislah Abu Hurairah, lalu mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata : “wahai Rasulullah, ibuku telah masuk Islam di tanganku, ketika aku pulang aku dapati ia selesai mandi dan memakai pakaian yang tertutup dan memakai jilbab kemudian mengucap syahadat “, itu karena dari doa sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dari sini kita memahami, dan supaya tidak terjebak dalam memahami firman Allah subhanahu wata’ala :
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
( الحجرات : 13 )
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu”. (QS. Al Hujurat: 13 )
Orang yang mulia di sisi Allah tergantung pada ketakwaanya, namun bukan hanya itu, karena ada orang yang mulia di sisi Allah namun bukan karena ketakwaannya, tetapi karena doa orang lain, sebagaimana ibu Abu Hurairah yang dulunya adalah seorang kafir dan mencaci maki Rasulullah, namun karena telah didoakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka berubah menjadi mu’minah shalihah, padahal ia mencaci nabi namun didoakan oleh beliau dan dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana kisah antara nabi Musa As dan nabi Khidir As dalam surah Al Kahfi, dimana ketika nabi Khidir As diutus untuk menemui nabi Musa AS dan mengajarinya tentang takdir-takdir Ilahi. Kisah ini sangat panjang namun secara singkat ketika nabi Musa As bertemu dengan nabi Khidir As, nabi Musa As berkata kepada nabi Khidir : “izinkanlah aku ikut bersamamu untuk kau ajari aku tentang ilmu yang egkau ketahui?”, nabi Khidir berkata: “sungguh engkau tidak akan bisa sabar bersama denganku”, nabi Musa AS menjawab: “Insyaallah aku akan bisa bersabar dan tidak akan melanggar perintahmu”, lalu nabi Khidir berkata: “Jika kau ikut bersamaku, maka jangan engkau bertanya tentang sesuatu sampai aku yang mengatakannya kepadamu”. Maka keduanya berjalan hingga menaiki sebuah perahu lalu nabi Khidir membocorkan perahu itu, maka nabi Musa berkata: “mengapa engkau membocori perahu itu untuk menenggelamkan orang-orang di dalamnya, sungguh engkau telah berbuat kesalahan”, maka nabi Khidir berkata : “bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa engkau tidak akan bisa sabar mengikutiku”, maka nabi Musa berkata : “baiklah maafkan aku, sungguh aku telah lupa”, kemudian mereka melanjutkan perjalanan sehingga mereka menemui seorang anak kecil maka dibunuhlah anak kecil itu oleh nabi Khidir, lalu nabi Musa As berkata : “mengapa engkau membunuh anak kecil yang tidak berdosa?”, maka nabi Khidir kembali berkata : “bukankah telah aku katakan padamu, engkau tidak akan mampu bersabar bersamaku”, maka nabi Musa kembali berkata : “baiklah maafkan aku, jika nanti aku bertanya lagi kepadamu akan sesuatu maka tinggalkanlah aku”, mereka pun kembali melanjutkan perjalanan dan ketika tiba di sebuah perkampungan, maka penduduk kampung itu tidak mau menerima mereka dan tidak mau menjamu mereka, lalu disana mereka menemukan sebuah dinding rumah yang telah rapuh dan hampir roboh, maka nabi Khidir memperbaiki dan membangun kembali dinding rumah itu, maka nabi Musa berkata : “jika engkau mau, engkau bisa meminta imbalan untuk hal itu”, kemudian nabi Khidir berkata : “inilah akhir pertemuanku denganmu, aku akan menjelaskan kepadamu akan hal-hal yang tidak mampu engkau bersabar atasnya, ketahuilah bahwa perahu yang kubocorkan tadi adalah milik orang miskin yang bekerja di laut, dan aku merusaknya hingga perahu itu tenggelam karena dihadapan mereka ada seorang raja yang akan merampas setiap perahu, adapun anak muda (kafir) itu kubunuh, karena kedua orang tuanya adalah orang yang beriman dan aku khawatir dia akan memaksa kepada kesesatan dan kekafiran dan Allah akan menggantikannya dengan anak lain yang lebih baik darinya, dan tembok rumah yang kubangun itu adalah milik dua anak yatim di kampung itu, yang dibawahnya ada pendaman harta untuk mereka yang mana ayah mereka adalah orang shalih, maka Allah berkehendak agar anak yatim itu dewasa kemudian mereka mengeluarkan harta itu sebagai rahmat dari Allah”. Maka Allah menjaga harta itu untuk kedua anak yatim itu karena ayah mereka adalah orang yang shalih, dan bukan karena kedua anak yatim itu yang shalih. Jadi hidayah itu bisa dikarenakan ketakwaan kita, bisa juga karena ketakwaan dan doa orang lain, atau doa seorang anak terhadap ayah ibunya, seperti doa Abu Hurairah, atau karena doa orang tua terhadap anaknya, maka kemuliaan itu bisa datang dari mana saja namun tetap dengan kehendak Allah subhanahu wata’ala. Demikian rahasia kemuliaan di dalam kehidupan kita yang harus kita fikirkan, berhati-hatilah dalam melewati kehidupan ini, janganlah menjauh dari para shalihin apalagi memusuhi dan mengganggu para shalihin, baik mereka yang masih hidup atau pun yang telah wafat. Cintailah para shalihin, baik yang masih hidup atau pun yang telah wafat, khususnya pemimpin para shalihin, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Hati-hati terhadap kelompok yang tidak ingin dan tidak mau memuliakan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena hal ini ada perbuatan iblis, dimana salah satu sifat iblis adalah tidak mau memuliakan makhluk yang dimuliakan Allah, tidak mau bersujud kepada nabi Adam, kenapa? karena nabi Adam adalah makhluk yang diciptakan dari tanah, sejak puluhan ribu tahun iblis bersujud kepada Allah, namun tidak mau ketika diperintah untuk bersujud kepada nabi Adam As. Dan kita tidak diperintah untuk bersujud kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, namun kita diperintah oleh Allah untuk memuliakan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, maka wajib memulikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ
( الحجرات : 2 )
“ Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu , sedangkan kamu tidak menyadari.” ( QS. Al Hujurat : 2 )
Di masa pemerintahan sayyidina Umar bin Khattab RA, dimana ketika datang dua orang ke Madinah Al Munawwarah dan mereka masuk ke dalam masjid An Nabawy dan mengeraskan suara mereka disana, maka sayyidina Umar yang di saat itu menjadi khalifah bertanya : “kalian datnag dari mana?”, mereka menjawab: “ kami datang dari Najd” maka sayyidina Umar berkata : “jika kalian penduduk Madinah maka akan aku cambuk kalian karena telah mengeraskan suara di dekat jasad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”, padahal Rasulullah telah wafat. Al Imam Malik Ar, guru dari Al Imam As Syafi’i Ar, beliau tidak pernah memakai sandal jika berada di Madinah karena memuliakan rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, padahal panas matahari di saat itu sangat menyengat, dan beliau ( Al Imam Malik) jika membaca hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka tidak boleh ada orang yang bersuara, karena jika ada yang bersuara atau mengeraskan suara ketika hadits Rasulullah dibaca maka sama halnya dengan mengeraskan suara di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Alhamdulillah kita di majelis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berada di dalam naungan Allah subhanahu wata’ala.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Akhir dari penyampaian saya, sebagian orang ada yang bertanya-tanya dan hal ini perlu diperjelas : “Habib Munzir kok mobilnya ganti-ganti, cakep-cakep terus?!”. Alhamdulillah, namun saya sampaikan bahwa saya tidak mempunyai mobil, dan saya tidak pernah berfikir untuk punya mobil. Saya sampaikan bahwa angsuran mobil Galant sudah lunas, tentunya dengan cara kredit yang islami, insyaallah pertemuan yang akan datang kita akan membahas masalah ini agar tidak terkena riba dalam hal kredit ini. Setelah angsurannya lunas saya jual mobil itu untuk membiayai dakwah Majelis Rasulullah ini, jika ada mobil milik majelis maka boleh-boleh saja dan jika saya wafat maka bukan warisan untuk keluarga saya, dan jika istri saya yang punya mobil maka boleh-boleh saja, namun saya pribadi tidak punya mobil dan tidak pula punya rumah, rumah saya mengontrak, saya tidak mau punya rumah atau harta, cukuplah cinta kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. “Habib kok begitu, tapi kenyataannya kan ada mobil?”, orang lain yang meminjamkan untuk dipakai seminggu atau dua minggu supaya berkah, ada pula yang menyiapkannya dan lainnya, maka janganlah kalian sampai kebingungan dan bertnya-tanya akan hal itu. Saya doakan semoga kalian semua makmur dengan rahmat dan keberkahan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak memiliki apa-apa namun para sahabat banyak yang kaya raya, diantaranya sayyidina Utsman bin ‘Affan, sayyidina Abdurrahman bin ‘Auf dan yang lainnya banyak dilimpahi keluasan, kemudian digunakan untuk membantu nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan para jama’ah yang sekarang biasa membantu dengan berinfak 500 atau 1000 rupiah, mudah-mudahan satu atau dua tahun kedepan bisa membantu dengan mobil, amin. Mohon maaf hal ini saya sampaikan hanya sekedar penjelasan saja.
Selanjutnya kita berdoa bersama semoga Allah subhanahu wata’ala melimpahkan rahmat dan keberkahan kepada kita, semoga acara-acara yang akan kita adakan sukses, semua niat dan hajat kita dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala, semoga Allah subhanahu wata’ala melimphakan kemakmuran untuk aku dan kalian di dunia dan akhirat…