Al-Quran banyak mengandung cerita
dan rekaman ringkas sejarah. Dalam beberapa surat bahkan bentuk cerita lebih
dominan dibanding yang lainnya, seperti pada surat Yusuf, Al-Qoshos, Hud dan
lain-lain. Sebuah kisah yang baik akan mudah meresap ke dalam hati orang yang
membaca atau mendengarnya. Ia dapat menanamkan kesan dan pelajaran (ibrah) yang
demikian mendalam. Pelajaran dan hikmah yang disampaikan melalui pemaparan
kisah dalam narasi yang indah dan detail lebih mudah dimengerti dan mengandung
banyak faedah. Kisah-kisah umat terdahulu banyak termuat di dalam Al-Qur`an.
Fakta ini membuat kita bertanya-tanya, “mengapa begitu banyak Allah
Subhanahu Wa Ta’ala mengungkap berbagai kejadian umat manusia sebelum kita? Apa
hikmah di balik itu semua?
Kisah dalam bahasa disebut
al-qashash yang artinya menelusuri jejak. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Lalu keduanya kembali, mengikuti
jejak mereka semula.” (Al-Kahfi: 64)
Ayat ini menceritakan tentang Nabi
Musa AS dengan pembantunya dalam perjalanan studi ilmiyah mereka. Keduanya
menelusuri jejak yang dilalui sebelumnya dalam pencarian Khidir untuk menimba
ilmu yang dianugerahkan Allah kepadanya.
Qashashul Qur`an (kisah-kisah
Al-Qur’an) adalah berita tentang keadaan umat-umat yang telah berlalu, dan
berbagai peristiwa yang telah terjadi. Al-Qur’an menceritakan tentang
kejadian-kejadian yang mempunyai beberapa tahapan, di mana sebagiannya
mengikuti yang lain. Allah selalu menganugerahkan hikmah dibalik seluruh
perbuatan-Nya dan Dia tak akan pernah membuat suatu hal dengan sia-sia.
Kisah-kisah al-Qur`an adalah kisah
yang paling benar dan jujur. Hal ini ditegaskan langsung oleh Allah Subhanahu
Wa Ta’ala dalam firman-Nya:
“Dan siapakah yang lebih benar
perkataan (nya) daripada Allah.” (An-Nisa`: 87)
Disamping itu ia juga merupakan
kisah yang paling baik, paling bermanfaat, paling kaya makna dan sarat nilai
mulia bagi manusia. Allah Subhanahu Wa Ta’ala menegaskan hal ini dalam
firman-Nya:
“Kami menceriterakan kepadamu kisah
yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur`an ini kepadamu.” (Yusuf: 3)
Dalam ayat lain Allah Subhanahu Wa
Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya pada kisah-kisah
mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (Yusuf:
111)
Ada beberapa macam kisah yang dapat
ditemukan dalam Alquran. Macam-macam kisah tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
- Kisah tentang peristiwa yang ghaib, baik pada masa
lampau, sekarang dan yang akan datang. Yang dimaksud dengan ghaib di sini
adalah kisah yang tidak bisa dinalar dengan panca indera.
- Kisah yang benar-benar terjadi yakni kisah yang
benar-benar terjadi pada masa lampau agar manusia dapat memetik pelajaran
dari kisah tersebut.
- Kisah yang bersifat simbolik . Yakni peristiwa yang
pernah terjadi pada suatu masa di suatu tempat tertentu yang ditamsilkan.
- Kisah historis yakni kisah yang bernuansa historis
dengan menggunakan masa atau kisah-kisah yang bersifat kesejarahan yang
mengetengahkan tokoh-tokoh dan tempat masanya.
Tujuan dan Faedah Kisah Al-Qur’an
Dari beberapa literatur, dapat
disimpulkan bahwa kisah-kisah Alquran bertujuan untuk:
1. Menjelaskan prinsip-prinsip
dakwah dan pokok syari’at yang dibawa oleh para nabi.
2. Menguatkan hati nabi Muhammad dan
memperkuat keyakinan kaum mukminin.
3. Mengabadikan jejak para nabi
terdahulu.
4. Membuktikan kebenaran informasi
yang berasal dari nabi Muhammad.
5. Menarik minat pembaca.
6. Menjelaskan tentang kerasulan
kepada ummat.
7. meringankan beban jiwa nabi
Muhammad dan para pengikutnya.
8. Menumbuhkan kepercayaan diri dan
ketentraman.
9. Membuktikan kerasulan Muhammad
saw dan mu’jizatnya.
Sehingga kisah-kisah Al-Qur`an
mengandung banyak manfaat dan faedah bagi manusia, di antaranya:
1. Menjelaskan landasan dasar (asas) dakwah dan pokok-pokok (ushul) syariat.
Firman Allah Subhanahu Wa
Ta’ala:
“Dan Kami tidak mengutus seorang
rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: ‘Bahwasanya tidak ada
sesembahan yang haq melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku’.”
(Al-Anbiya`: 25)
2. Meneguhkan hati Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam dan umat.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Dan semua kisah dari rasul-rasul
Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu;
dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan
peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (Hud: 120)
3. Membenarkan para nabi sebelumnya, menghidupkan nama serta melestarikan jejak
mereka.
4. Menonjolkan kebenaran/kejujuran Nabi Muhammad dalam dakwahnya melalui berita
yang beliau sampaikan tentang keadaan masa lalu seiring perjalanan masa dan
generasi.
5. Menyingkap kedustaan Ahli Kitab, misalnya firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
“Semua makanan adalah halal bagi
Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya’qub) untuk
dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: ‘(Jika kamu mengatakan
ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu,
lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar’.” (Ali ‘Imran: 93)
6. pembentukan dan penggemblengan adab yang harus diperhatikan dan
pelajaran-pelajarannya tertanam kuat di dalam jiwa. Firman Allah Subhanahu Wa
Ta’ala:
“Sesungguhnya pada kisah-kisah
mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (Yusuf:
111)
7. Menjelaskan hikmah, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
“Dan sesungguhnya telah datang
kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari
kekafiran), itulah suatu hikmah yang sempurna maka peringatan-peringatan itu
tiada berguna (bagi mereka).” (Al-Qamar: 4-5)
8. Menerangkan keadilan Allah, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
“Dan Kami tidaklah menganiaya
mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu
tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru
selain Allah, di waktu adzab Rabbmu datang.” (Hud: 101)
9.Menerangkan karunia Allah, sebagaimana firman-Nya:
“Sesungguhnya Kami telah
mengembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka).
Kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan di waktu sebelum fajar
menyingsing, sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang bersyukur.” (Al-Qamar: 34-35)
10. Sebagai hiburan bagi Nabi
Shalallahu ‘alaihi, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
“Dan jika mereka mendustakan kamu,
maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan
(rasul-rasulnya); kepada mereka telah datang rasul-rasulnya dengan membawa
mukjizat yang nyata, zubur, dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna.
Kemudian Aku adzab orang-orang yang kafir; maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya)
akibat kemurkaan-Ku.” (Fathir: 25-26)
11. Membangkitkan semangat dan
rasa antusias kaum mukminin terhadap keimanan dengan meneguhkan mereka di
atasnya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
“Maka Kami telah memperkenankan
doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan
orang-orang yang beriman.” (Al-Anbiya`: 88)
12. Memperingatkan orang-orang
kafir agar tidak terus-menerus tenggelam dalam kekafirannya, sebagaimana firman
Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
“Maka apakah mereka tidak mengadakan
perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memerhatikan bagaimana kesudahan
orang-orang yang sebelum mereka; Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka
dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu.” (Muhammad:
10)
13. Mengakui keberadaan
risalah Nabi Muhammad, karena berita-berita tentang umat-umat sebelumnya tidak
ada yang tahu kecuali Allah, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
“Itu adalah di antara berita-berita
penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah
kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini.” (Hud: 49)
14. Penjelasan tentang sunnatullah
pada makhluk-Nya, baik secara individu, maupun kelompok.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Dan semua kisah dari rasul-rasul
Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu;
dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan
peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (Hud: 120)
No comments:
Post a Comment